Berikut adalah hal yang di sunnahkan bagi orang yang berpuasa :
- Menyegerakan berbuka, ketika matahari sudah jelas-jelas
terbenam dan menjelang shalat, maka disunnahkan untuk segera berbuka.
Merujuk pada sabda Nabi : "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan diri berbuka puasa"
(Muttafaq 'alaih). Annas r.a juga menuturkan : "Nabi SAW tidak pernah
shalat maghrib sebelum berbuka puasa, meskipun hanya dengan seteguk air"
(HR Tirmidzi).
- Berbuka dengan buah kurma. Disunnahkan juga berbuka dengan
jumlah yang ganjil : tiga, lima atau tujuh, merujuk pada penuturan Annas
bin Malik : "Rasulullah selalu berbuka puasa dengan menu kurma-kurma
matang (ruthab) sebelum shalat. Jika tidak ada maka dengan beberapa buah
kurma kering (tamar). Dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan
beberapa teguk air." (HR Ad-Daruquthni). Menurut data medis, zat gula
dan air merupakan asupan pertama yang dibutuhkan tubuh orang puasa
setelah berpuasa selama beberapa waktu. Sebab kekurangan gula dalam
tubuh dapat menyebabkan kesempitan tenggorokan dan kekacauan fungsi
syaraf, sementara kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan
tubuh dan penurunan daya tahanya, sehingga tiddak mampu menjalankan
fungsi-fungsinya secara maksimal.
- Berdoa ketika hendak berbuka. tidak ada dalil yang pasti dan
shahih tentang doa berbuka puasa. Sebagian ada yang membid'ahkan doa
yang biasanya kerap dibaca. Namun untuk lebih mudahnya, hendak kita
berdoa dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim"
- Mengakhirkan makan sahur. Sahur adalah sebagian dari sunnah
puasa karena didalamnya terdapat barokah seperti yang Rasulullah
terangkan dalam sabdanya : "Sahurlah, kerena sesunggunya di dalam sahur
itu terdapat barokah". Waktu sahur dimulai dari awal sepertiga malam terakhir, dan semakin mundur semakin baik (afdhal),
selama tidak ragu-ragu akan tibanya fajar. Nabi bersabda :
"Sesungguhnya sebaik-baik hal yang membedakan antara puasa kita dan
puasa ahlulkitab adalah makan sahur." (Muslim, At-Tirmidzi, Abu Daud dan
An-Nasai)
- Meninggalkan pembicaraan terburuk dan tercela. Jika sampai mengakibatkan dosa, maka hukumnya sudah haram dan wajib ditinggalkan, misalnya Ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), bohong dan hal-hal yang di haramkan lainya. Hal ini didasarkan atas dalil Nabi "Barang
siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya (selama
berpuasa), maka Allah tidak membutuhkan (jerih payahnya berpuasa)
meninggalkan makanan dan minuman." (HR Al-Bukhari dan Abu Daud).
Berikut adalah hal yang di sunnahkan bagi orang yang berpuasa :
- Menyegerakan berbuka, ketika matahari sudah jelas-jelas
terbenam dan menjelang shalat, maka disunnahkan untuk segera berbuka.
Merujuk pada sabda Nabi : "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan diri berbuka puasa"
(Muttafaq 'alaih). Annas r.a juga menuturkan : "Nabi SAW tidak pernah
shalat maghrib sebelum berbuka puasa, meskipun hanya dengan seteguk air"
(HR Tirmidzi).
- Berbuka dengan buah kurma. Disunnahkan juga berbuka dengan
jumlah yang ganjil : tiga, lima atau tujuh, merujuk pada penuturan Annas
bin Malik : "Rasulullah selalu berbuka puasa dengan menu kurma-kurma
matang (ruthab) sebelum shalat. Jika tidak ada maka dengan beberapa buah
kurma kering (tamar). Dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan
beberapa teguk air." (HR Ad-Daruquthni). Menurut data medis, zat gula
dan air merupakan asupan pertama yang dibutuhkan tubuh orang puasa
setelah berpuasa selama beberapa waktu. Sebab kekurangan gula dalam
tubuh dapat menyebabkan kesempitan tenggorokan dan kekacauan fungsi
syaraf, sementara kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan
tubuh dan penurunan daya tahanya, sehingga tiddak mampu menjalankan
fungsi-fungsinya secara maksimal.
- Berdoa ketika hendak berbuka. tidak ada dalil yang pasti dan
shahih tentang doa berbuka puasa. Sebagian ada yang membid'ahkan doa
yang biasanya kerap dibaca. Namun untuk lebih mudahnya, hendak kita
berdoa dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim"
- Mengakhirkan makan sahur. Sahur adalah sebagian dari sunnah
puasa karena didalamnya terdapat barokah seperti yang Rasulullah
terangkan dalam sabdanya : "Sahurlah, kerena sesunggunya di dalam sahur
itu terdapat barokah". Waktu sahur dimulai dari awal sepertiga malam terakhir, dan semakin mundur semakin baik (afdhal),
selama tidak ragu-ragu akan tibanya fajar. Nabi bersabda :
"Sesungguhnya sebaik-baik hal yang membedakan antara puasa kita dan
puasa ahlulkitab adalah makan sahur." (Muslim, At-Tirmidzi, Abu Daud dan
An-Nasai)
- Meninggalkan pembicaraan terburuk dan tercela. Jika sampai mengakibatkan dosa, maka hukumnya sudah haram dan wajib ditinggalkan, misalnya Ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), bohong dan hal-hal yang di haramkan lainya. Hal ini didasarkan atas dalil Nabi "Barang
siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya (selama
berpuasa), maka Allah tidak membutuhkan (jerih payahnya berpuasa)
meninggalkan makanan dan minuman." (HR Al-Bukhari dan Abu Daud).
Berikut adalah hal yang di sunnahkan bagi orang yang berpuasa :
- Menyegerakan berbuka, ketika matahari sudah jelas-jelas
terbenam dan menjelang shalat, maka disunnahkan untuk segera berbuka.
Merujuk pada sabda Nabi : "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan diri berbuka puasa"
(Muttafaq 'alaih). Annas r.a juga menuturkan : "Nabi SAW tidak pernah
shalat maghrib sebelum berbuka puasa, meskipun hanya dengan seteguk air"
(HR Tirmidzi).
- Berbuka dengan buah kurma. Disunnahkan juga berbuka dengan
jumlah yang ganjil : tiga, lima atau tujuh, merujuk pada penuturan Annas
bin Malik : "Rasulullah selalu berbuka puasa dengan menu kurma-kurma
matang (ruthab) sebelum shalat. Jika tidak ada maka dengan beberapa buah
kurma kering (tamar). Dan jika tidak ada juga, beliau berbuka dengan
beberapa teguk air." (HR Ad-Daruquthni). Menurut data medis, zat gula
dan air merupakan asupan pertama yang dibutuhkan tubuh orang puasa
setelah berpuasa selama beberapa waktu. Sebab kekurangan gula dalam
tubuh dapat menyebabkan kesempitan tenggorokan dan kekacauan fungsi
syaraf, sementara kekurangan air dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan
tubuh dan penurunan daya tahanya, sehingga tiddak mampu menjalankan
fungsi-fungsinya secara maksimal.
- Berdoa ketika hendak berbuka. tidak ada dalil yang pasti dan
shahih tentang doa berbuka puasa. Sebagian ada yang membid'ahkan doa
yang biasanya kerap dibaca. Namun untuk lebih mudahnya, hendak kita
berdoa dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim"
- Mengakhirkan makan sahur. Sahur adalah sebagian dari sunnah
puasa karena didalamnya terdapat barokah seperti yang Rasulullah
terangkan dalam sabdanya : "Sahurlah, kerena sesunggunya di dalam sahur
itu terdapat barokah". Waktu sahur dimulai dari awal sepertiga malam terakhir, dan semakin mundur semakin baik (afdhal),
selama tidak ragu-ragu akan tibanya fajar. Nabi bersabda :
"Sesungguhnya sebaik-baik hal yang membedakan antara puasa kita dan
puasa ahlulkitab adalah makan sahur." (Muslim, At-Tirmidzi, Abu Daud dan
An-Nasai)
- Meninggalkan pembicaraan terburuk dan tercela. Jika sampai mengakibatkan dosa, maka hukumnya sudah haram dan wajib ditinggalkan, misalnya Ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), bohong dan hal-hal yang di haramkan lainya. Hal ini didasarkan atas dalil Nabi "Barang
siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya (selama
berpuasa), maka Allah tidak membutuhkan (jerih payahnya berpuasa)
meninggalkan makanan dan minuman." (HR Al-Bukhari dan Abu Daud).
http://kunciketaqwaan.blogspot.com/2013/06/hal-hal-yang-disunnahkan-dalam-puasa.html
0 comments:
Post a Comment