CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages

Sunday, July 14, 2013

Gaya Belajar ( Psikologi Pendidikan )



Mengamati Gaya Belajar Siswa


Dalam memberikan materi pelajaran, guru tidak hanya harus menguasai bahan ajar. Seorang guru profesional dituntut untuk terus mengembangkan kemampuan mengajar. Memberikan variasi dan mediasi yang berbeda, merupakan salah satu contohnya. Ini bertujuan, agar siswa tidaklah merasa jenuh atau bahkan merasa tidak nyaman dalam menerima pelajaran. Selain itu, seorang guru pun harus mampu membaca gaya belajar siswa. Dengan demikian guru dapat menentukan model pembelajaran seperti apakah yang tepat.
DePorter dan Hernacki, mendefinisikan gaya belajar sebagai bentuk kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Dalam prosesnya, murid, tidaklah selalu sama dalam gaya belajarnya. Disini, gaya belajar dapat di bagi menjadi tiga jenis, yaitu, Visual (Visual Learners), Auditori (Auditory Learners) dan Kinestetik (Kinesthetic Learners).
Visual. Pembelajar dengan gaya visual akan lebih baik menyerap informasi yang didapatkan melalui gambar, video, grafis, dan teks buku. Orang-orang dengan tipe ini akan mendapatkan keuntungan ketika informasi disajikan melalui proyektor, papan tulis, dalam sebuah kertas, atau buku. Dapat dikatakan, mereka yang memiliki gaya belajar seperti ini, membutuhkan sesuatu untuk mereka amati, baru mereka dapat memahami apa yang sedang dipelajari. Mereka sangat senang jika belajar dengan metode yang berbentuk percobaan atau mengunakan alat peraga.
Auditori. Kebalikannya dari gaya belajar visual. Murid yang memiliki gaya belajar auditori, lebih senang mendengarkan. Mereka dapat memahami lebih cepat materi yang diberikan dengan mendengar langsung dari sumbernya, dalam hal ini  guru. Cirinya, mereka memiliki daya ingat yang kuat. Selain itu, mereka juga sangat senang berdiskusi dalam kelompok kecil atau pun di kelas.
Kinestetik. Gaya ini, memiliki kecenderungan unik. Karena siswa yang memiliki gaya belajar ini, meraka dapat mengetahui suatu informasi hanya dengan menyentuh suatu objek. Hal ini membuat, tangan mereka akan selalu aktif dalam belajar. Karena, tangan itu dijadikan oleh mereka sebagai alat penerima informasi atau materi. Tak heran, jika senang mengajar, terkadang ada siswa yang mendengarkan materi yang diberikan, namun tangannya sibuk menggambar. Siswa yang memiliki gaya belajar seperti ini, suka sekali dengan pembelajaran yang bersifat percobaan. Karena mereka bisa langsung berinteraksi dengan objeknya.
Gaya belajar seperti di atas, haruslah dipahami oleh seorang guru. Sehingga, model pembelajarannya pun dapat tepat pada sasaran. Dengan demikian, seorang guru tidak boleh hanya berpegang pada satu model pembelajaran. Selain itu, seorang guru pun harus mampu melakukan variasi dalam proses pembelajarannya. Seperti kata pepatah, long life education. Murid belajar untuk memahami materi, guru pun belajar untuk terus mengkreasikan pemberian materi pelajaran.


0 comments:

Post a Comment